dalam perbaikan
Menurut pantauan, Senin (31/10/2011), permukaan kursi tersebut tetap terasa halus saat mengeluskan telapak tangan. Yang unik, puluhan atau bahkan ratusan bambu yang dililit itu membentuk pola seperti ruas pohon. Permukaannya tidak datar tapi juga menelungkup layaknya cangkir.
Menurut perwakilan dari Sagalakrap, Aryanti Ayu Puspita, kursi tersebut dibuat dengan teknik coiling atau dililit. Caranya, sebilah bambu diserut hingga tipis kemudian dililit hingga membentuk permukaan kursi.
Untuk menopangnya, Sagalakrap menggunakan besi, bambu yang dilaminasi sehingga melengkung rapi, atau batang rotan yang diameternya besar. "Kursi ini cukup kokoh untuk menopang saya," ujar Ayu yang berpostur sedang ini.
Setiap kursi mereka tawarkan dengan harga Rp 1,5 juta. Mereka belum mengekspor barang tersebut mengingat Sagalakrap baru berdiri dalam waktu enam bulan dan masih memperkuat pasar lokal dengan berkeliling dalam pameran.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment kamu Dibawah ini,Blog ini DO Follow