Obama dan Axelrod Chris Matthews memiliki teori tentang Barack Obama. Dia menjalankan masa kepresidenannya seakan tidak ada lagi hari esok, yaitu, seperti tidak ada lagi periode pemerintahan yang kedua. Matthews, seorang redaktur senior di MSNBC, menunjuk Diane Sawyer untuk melakukan wawancara dengan Obama pada Januari, "Satu hal yang jelas bagi saya bahwa saya lebih suka menjadi presiden satu periode, daripada dua periode, dan itu jabatan presiden yang terlalu panjang," ucap Obama.
Sejauh ini Presiden Obama telah menangani, bahkan mencari, menyelesaikan, dan tantangan yang sangat kontroversial, seperti bailout terhadap perbankan di AS, reformasi layanan kesehatan, perjanjian pengurangan senjata nuklir dengan Rusia, masalah kebijakan energi yang menyeluruh, dan undang-undang imigrasi tahun ini.
Obama sangat obsesif ingin menyelesaikan semuanya, karena dia mungkin tidak akan memerintah untuk kedua kalinya?
Nampaknya, Obama ingin melakukan sesuatu yang bertujuan untuk jangka panjang, yang akan mempertahunkan dirinya di dalam "sejarah", dan ingin di catat dalam sejarah semua yang sudah dilakukan bagi AS. Presiden sedang berusaha keras mencapai tujuan-tujuannya yang sekarang menghadapi tantangan. Oleh karena itu, Obama fokus pada masalah yang paling sulit dan berdampak luas. Meskipun, Obama pernah berusaha untuk menjadikan kota Chichago menjadi tempat Olimpiade, dan itu gagal.
Tahun 2008 Obama memenangkan perlombaan sejarah "sejarah", dan terpilih menjadi presiden, dan dia akan berusaha lagi pada tahun 2012, terpilih menjadi presiden periode yang kedua, dan tentu dengan tema yang sama, bahwa Obama adalah tetap pada janjinya akan melakukan perubahan. Obama dan David Axelrod (seorang tokoh Yahudi), yang diangkat sebagai penasehat politiknya, menyakini Obama akan membuat terobosan penting.
Pada musim panas 2012, Obama dan berharap Axelrod, mereka akan berusaha keras untuk membuat sejarah kepresidenan, membentuk kembali dan menghidupkan kembali peran pemerintah dalam pelayanan kesehatan, perannya di Wall Street, dan dalam aspek-aspek lain bagi kehidupan di Amerika.
Obama akan berpendapat bahwa ia akan sejajar dengan Lincoln dan Franklin D. Roosevelt, atau dengan Ronald Reagan) itu. Dia berharap bahwa perekonomian akan membaik dan mengalami recovery, dan memenangkan perang melawan Al-Qaeda, dan inilah yang ingin dimenangkan oleh Obama, sehingga ia menjadi tokoh yang dikenang sejarah AS.
Obama ingin menunjukkan kemampuannya yang handal, dan memiliki kecanggihan dalam mengelola kebijakan luar negeri, dan berusaha untuk menyeimbangkan kepentingan sekutunya. Seperti masalah Palestina, Timur Tengah, dan Israel yang sekarang berusaha ada sebuah terobosan menuju ke arah perjanjian antara Israel dengan Palestina. Dalam hal ini nampaknya Obama memang melunakkan sikapnya terhadap Israel, karena Obama berkompromi untuk mendapatkan dukungan kalangan Yahudi AS.
Kunjungan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, mengubah segala paradigmanya selama ini, dan Obama berkompromi dengan Netanyahu, dan mau menerima proposal Israel. Semuanya itu untuk mencari dukungan politik. Kebijakan lainnya yang masih menjadi kontroversi langkah yang akan diambil penarikan pasukan AS dari Afghanistan, yang dijadwalkan di bulan Juli ini. Langkah-langkah politik Obama ini, tak lain, sebagai langkah-langkah yang diambil dalam rangka membangun sejarah kebesarannya di masa depan.
Sekarang Obama menghadapi resesi ekonomi dunia, dan semuanya itu berawal dari AS, dan bencana ekologi besar-besaran di Teluk Meksiko. Ini adalah merupakan ujian bagi Presiden Obama, apakah akan dikenang dalam sejarah AS, yang berhasil mengeluarkan AS dari krisis, dan bencana.
Sementara itu, waktu yang tersisa bagi pemerintahan di periode yang pertama ini sangat pendek, dan kemungkinan untuk terpilih kembali kecil, karena itu seakan yang dilakukan oleh Obama tidak ada lagi hari esok.
Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mengapa-obama-ingin-cepat-membuat-sejarah.htm