Para peneliti dari University of Bristol di Inggris dan Biodiversity Institute of Ontario, ingin mengetahui daftar serangga yang menjadi makanan favorit kelelawar. Karenanya, mereka mengumpulkan kotoran kelelawar [guano] selama empat bulan [Mei-Agustus] di tiga tempat betenggernya kelelawar di Ontario Selatan. Analisis genetik DNA serangga yang diekstrak dari guano mengungkapkan bahwa mamalia terbang itu suka makan serangga yang berasal dari lingkungan perairan.
“Teknologi ini sangat baru,” kata penulis studi Elizabeth Clare dari University of Bristol dalam sebuah pernyataan. “Ini memberi kita wawasan yang sama sekali baru tentang perilaku kelelawar. Alih-alih menemukan ngengat atau lalat capung, kita sekarang tahu persis apa jenis serangga itu.”
“Ini cara yang sangat invasif untuk melacak perilaku mereka,” tambah Clare. “Seperti melihat melalui kotak sampah seseorang untuk melihat di mana mereka berbelanja.”
Kelelawar yang diteliti berjenis Myotis lucifugus [kelelawar coklat kecil] yang saat ini terancam oleh jamur mematikan yang disebut sindrom hidung putih. Jamur menyerbuki hidung kelelawar saat mereka hibernate, membangunkan mereka dari tidu, menghabiskan energi mereka, dan akhirnya membunuh mereka.
Hasil studi yang dipublikasikan 3 Maret lalu dalam jurnal Molecular Ecology, menunjukkan bahwa serangga yang menjadi target kelelawar hidup di dekat sungai, sungai dan kolam. Kelelawar-kelelawar itu adalah locavores, bepergian hanya beberapa ratus meter untuk menangkap mangsanya. Mereka juga pemakan musiman yang mengubah makanan mereka berdasarkan ketersediaan serangga dan bergantung pada fase hidupnya [hamil dan menyusui].
Kelelawar yang tinggal di habitat pertanian juga memiliki pola makan yang lebih terbatas daripada mereka yang tinggal di kawasan konservasi satwa liar, meskipun fakta menunjukkan bahwa kualitas air di kedua daerah itu baik.
“Ini menunjukkan bahwa proyek-proyek konservasi dapat memiliki dampak terhadap seluruh rantai makanan,” kata Clare. “Situs ini memiliki bagian hutan kecil, kolam kecil. Semua komponen ini tampaknya telah menghasilkan lingkungan yang baik bagi serangga dan kelelawar.”
Sumber: http://gombhalmukiyo.blogdetik.com/apakah-makanan-favorit-kelelawar/