Melalui serangkaian uji coba, tiga siswi SMAN 2 Kota Kediri ini berhasil menemukan minuman susu sari ketela dan beras ketela. Makanan dan minuman yang terbuat dari bahan dasar ketela pohon itu membuka peluang bisnis baru.
Didik Mashudi
Kediri
Susu sari ketela memang masih terasa asing di telinga masyarakat. Masalahnya, sejauh ini masih belum ada yang membuat susu dari bahan dasar ketela pohon. Namun, tiga pelajar putri SMAN 2 Kota Kediri berhasil menemukan formula minuman susu sari ketela dan beras ketela.
Tiga cewek berprestasi itu masing-masing Mayang Anglingsari Putri, Anis Suraida Safitri, dan Nurahida Laili saat ini tercatat sebagai siswi kelas XII IPA 5. Hasil karya mereka berhasil memenangkan juara I lomba Bisnis Plan Tingkat SMA yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) pada awal Desember 2010 lalu.
Ide dasar membuat susu dan beras sari ketela bermula keinginan ketiga pelajar itu untuk mengikuti lomba di FEUI. Setelah berdiskusi, ketiganya kemudian menciptakan minuman susu dan beras dari bahan ketela. “Kalau minuman susu sari kedelai sudah banyak dibuat masyarakat. Sedangkan susu sari ketela belum ada yang membuat,” ungkap Anis.
Ketiga cewek itu kemudian patungan melakukan serangkaian uji coba untuk mewujudkan obsesinya. Pada uji coba pertama ternyata menemui kegagalan. Namun, pada uji coba kedua sudah mulai ada tanda-tanda keberhasilan. “Kami gagal karena tidak sabar. . menjelma Masalahnya, untuk membuat susu harus ada proses pengendapan yang butuh waktu paling cepat sekitar 30 menit,” jelasnya.
Setelah upayanya berhasil, ketiga pelajar itu juga harus berkonsultasi dengan guru biologi dan kimia untuk menyempurnakan hasil temuannya. Konsultasi dengan guru kimia terkait dengan upaya pengawetan susu sari ketela supaya lebih tahan lama.
Dari hasil konsultasi, akhirnya dipilih tidak perlu diberi campuran bahan pengawet makanan. Apalagi susu hasil ciptaannya ternyata dapat bertahan selama dua hari. “Kalau ada pengawetnya nanti ada campuran bahan kimianya,” ungkapnya.
Selain membuat produk susu sari ketela, dalam proses produksi juga menghasilkan beras ketela atau rasta. Sedangkan sisa kulit ketela diawetkan untuk bahan baku suvenir. “Limbah ketela yang kami hasilkan sangat minim,” tambahnya.
Caranya cukup mudah. Ketela pohon yang sudah dipotong kecil-kecil diparut hingga lembut. Seperti membuat santan, parutan tersebut diperas hingga menyisakan air. Selanjutnya air ketela itu dimasak hingga mendidih bersama gula pasir dan garam dapur. Setelah dingin, akan terlihat dua bagian berbeda, yakni air sari ketela yang bening dan ampas. Airnya itulah yang diambil untuk diberi perasa cokelat atau strawbery.
Proses pembuatan susu itu sedikit berbeda dengan susu kedelai. Jika susu kedelai bisa langsung dimasak setelah melalui proses pemerasan, untuk ketela pohon perlu diendapkan terlebih dulu. Jika tidak, cairan tersebut akan berubah bentuk menjadi lem. Ini dikarenakan kandungan ketela yang berbeda dengan kedelai.
Sedangkan produk beras ketela merupakan hasil olahan ampas ketela yang dikeringkan dengan cara dijemur. Selanjutnya dibentuk menjadi buliran kecil-kecil menggunakan telapak tangan dan dijemur kembali.
Di luar dugaan hasil temuan ketiga pelajar SMA itu ternyata juga sangat berpotensi untuk diproduksi secara komersial. Malahan saat produksinya diperkenalkan pada acara pameran di Gedung GNI, Kota Kediri beberapa waktu lalu mendapat sambutan antusias. Masyarakat yang penasaran malahan mendatangi koperasi sekolah (Kopsis) Smada untuk inden memesannya. Namun, karena kesibukannya belajar, ketiga pelajar itu mengaku tidak mampu memenuhinya.
“Yang banyak penasaran para ibu-ibu karena produk susu sari ketela yang kami hasilkan konon dapat untuk diet penurun berat badan. Kandungan susu sari ketela membuat yang mengonsumsi tidak gampang lapar,” tutur Anis.
Karena berpotensi dikembangkan untuk usaha komersial, sudah banyak tawaran kerja sama untuk membuat susu sari ketela dalam skala industri. Tawaran pertama, diterima saat ketiga pelajar itu mempresentasikan hasil temuannya di FEUI. Waktu itu salah satu mahasiswa UI yang memiliki usaha malahan siap menjadi penyandang dana untuk modal usaha.
Sedangkan tawaran kedua dari pengusaha besar asal Pare yang bersedia menjadi pemodal usahanya. Hanya saja kedua tawaran serius itu ditolak karena ketiga penemunya berharap hasil kerjanya dibuatkan paten terlebih dahulu. . menjelma “Kami masih belum berpikir untuk membuat dalam skala industri. Teman-teman masih konsentrasi belajar dulu,” papar Mayang.
Namun, kata Mayang, pihaknya berharap setelah lulus dari SMA nanti kembali melirik hasil temuannya untuk diproduksi dalam skala industri rumah tangga. Soal bahan baku tidak akan menemui masalah karena di eks Karesidenan Kediri merupakan daerah penghasil ketela di Jatim.
Produk susu sari ketela yang dihasilkan dikemas dalam botol ukuran 500 ml dijual dengan harga Rp 3.000 per botol, sedangkan beras ketela yang dikemas dalam bungkus plastik ukuran 500 gram dijual dengan harga Rp 4.000 per bungkus.
Ketiga penemu susu sari ketela itu telah memberi nama usahanya dengan label Cassavo Palace dengan dua produk utamanya Milk Queen Cassavo untuk susu dan Rasta King Cassavo untuk beras.n
SUMBER: http://www.surya.co.id/cetak/jawatimur-cetak/tiga-cewek-sma-temukan-susu-dan-beras-dari-ketela.html
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment kamu Dibawah ini,Blog ini DO Follow