dalam perbaikan
Kreativitas orang Jepang dalam menciptakan suatu barang di dunia teknologi patut diacungi jempol. Saking kreatifnya, seringkali barang yang mereka persembahkan justru lebih cocok dikatakan “aneh”. Sebagai contoh, ponsel berbentuk manusia yang diperkenalkan oleh Advanced Telecommunications Research Institute International (ATR) Jepang. Ponsel ini diciptakan dengan maksud membuat para pengguna merasa lebih dekat dengan lawan bicaranya pada saat berkomunikasi. Tidak hanya bentuknya yang menyerupai manusia, bahan yang digunakan untuk membuat ponsel itu pun dibuat menyerupai kulit manusia.
Sejauh yang terlihat pada foto, ponsel yang menyerupai bentuk manusia (atau lebih tepatnya seperti boneka plastik) berukuran sedikit lebih besar dari telapak tangan. Di bagian kepala ponsel tersebut tersedia speaker dan di bagian badannya terdapat lampu indikator penggunaa ponsel. Dalam keadaan standby lampu berwarna merah, sedangkan ketika sedang digunakan lampu yang menyala berubah menjadi biru. Feature voice recognition rencananya akan ditambahkan ke dalam ponsel ini. Ponsel ini merupakan projek kerja sama antara Universitas Osaka, operator ponsel NTT DoCoMo, dan beberapa institusi lainnya. Mereka berharap dapat menjual ponsel ini di pasaran dalam waktu lima tahun mendatang.
Keinginan para pencipta ponsel ini untuk merasakan kedekatan secara fisik dengan lawan bicara masih bisa saya mengerti. Namun, merasakan kedekatan tersebut dengan menempelkan bahan ponsel yang menyerupai kulit manusia ke telinga merupakan ide yang aneh. Bagi saya melakukan video-calling dan menggunakan media sosial lebih masuk akal, apalagi ponsel yang memiliki feature ini pastinya akan lebih nyaman untuk dibawa-bawa dalam saku celana© haxims.blogspot.com
Sejauh yang terlihat pada foto, ponsel yang menyerupai bentuk manusia (atau lebih tepatnya seperti boneka plastik) berukuran sedikit lebih besar dari telapak tangan. Di bagian kepala ponsel tersebut tersedia speaker dan di bagian badannya terdapat lampu indikator penggunaa ponsel. Dalam keadaan standby lampu berwarna merah, sedangkan ketika sedang digunakan lampu yang menyala berubah menjadi biru. Feature voice recognition rencananya akan ditambahkan ke dalam ponsel ini. Ponsel ini merupakan projek kerja sama antara Universitas Osaka, operator ponsel NTT DoCoMo, dan beberapa institusi lainnya. Mereka berharap dapat menjual ponsel ini di pasaran dalam waktu lima tahun mendatang.
Keinginan para pencipta ponsel ini untuk merasakan kedekatan secara fisik dengan lawan bicara masih bisa saya mengerti. Namun, merasakan kedekatan tersebut dengan menempelkan bahan ponsel yang menyerupai kulit manusia ke telinga merupakan ide yang aneh. Bagi saya melakukan video-calling dan menggunakan media sosial lebih masuk akal, apalagi ponsel yang memiliki feature ini pastinya akan lebih nyaman untuk dibawa-bawa dalam saku celana
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment kamu Dibawah ini,Blog ini DO Follow