ini yang part 2 nya gan.
enjoy yaa :)
Gambar ilustrasi
selang beberapa bulan shera tidak bersmsan dengan dio . dalam hati shera ada rasa yang tercampur aduk antara marah namun sebenarnya tidak harus marah, antara sedih yang seharusnya tidak harus sedih, antara gundah yang seharusnya tidak harus gundah. Ada hasrat shera untuk bersms dengan dio namun, shera menahan itu untuk tidak mengganggu dio lagi . akan tetapi itu ternyata membuat shera menjadi ada rasa rindu kepadanya. dan shera seperti biasa hanya bisa berusaha untuk membuang rasa itu.
Malam harinya tiba-tiba saja ponsel shera berdering tanda sms masuk. Entah apa yang harus dirasakan shera saat membaca sms itu sedih kah ? senang kah ? marah kah ? perasaan itu muncul terus-terusan dalam benak shera. “Shera !” itu sms yang dikirimkan dio kepadanya. shera pun membalas pesan singkat tersebut dengan segera. Menurut dio sms shera tidak seperti biasanya. Shera sadar akan hal itu karena shera tidak ingin menaruh harapan lebih padanya.Selang beberapa hari shera dan dio bersmsan membuat shera yang tadinya berubah sikap menjadi biasa saja dengan dio. Shera sudah mulai merelakan dio kepada rere.
Kondisinya menjadi kembali seperti semula . shera dan dio masih suka bersmsan walaupun tidak sesering dahulu. Sampai suatu ketika, sekitar sebulan lebih shera mendapatkan pesan singkat dari dio, dia bilang bahwa dia telah memutuskan hubungannya dengan rere. Jujur dalam hati shera tidak percaya akan hal itu. Entah harus bagaimana yang harus dirasakan shera ? namun keesokan dan keesokan harinya seolah olah ketidak percayaan shera tersebut menjadi kenyataan. Ternyata dio tidak benar benar memutuskan hubungannya dengan rere. Sedih ? apakah shera harus sedih akan hal itu ? atau senang ? shera kembali tidak mengetahui apa yang harus sebenernya dia rasakan. Dio menjelaskan semuanya mengapa dia melakukan hal itu . ada suatu hal yang membuat dio melakukan hal tersebut. ya seperti biasa shera hanya bisa menerima hal itu . shera juga mulai berpikir lebih lagi sehingga bisa membuatnya menerima semua alasan yang diberikan oleh dio.
Gambar ilustrasi
Kondisi kembali seperti biasa kembali, shera masih berkomunikasi dengan dio walaupun tidak terlalu sering. Ada saja kalimat yang diberikan oleh dio yang membuat shera menjadi masih menaruh harapan lebih kepadanya. shera sengaja untuk tidak menggangu dio, namun entah secara kebetulan atau tidak, setiap shera memikirkannya, dio selalu menyampaikan pesan singkat kepadanya. sampai suatu ketika dio mengirimkan pesan singkat kepada shera “ jika aku tidak bersama rere, apakah kamu ingin jadi miliku?”. Pertanyaan tersebut membuat shera menjadi bingung. Shera pun kemudian membalasnya. “akan tetapi kenyataannya tidak seperti itu.” Sama seperti kenyataannya.
Shera hanya bisa berpikir sampai kapan kondisinya harus seperti ini. ya hanya waktu lah yang bisa menjawab. Shera hanya bisa menjalankannya yang seharusnya dia jalankan. Selang sebulan lagi, shera mendapatkan kabar sendiri bahwa dio telah memutuskan hubungannya dengan rere. Awalnya shera tidak percaya akan hal itu, karna dio dan rere menjalankan hubungan yang tidak sebentar. tapi alasan dan bukti-bukti yang diberikan oleh dio membuat shera menjadi percaya. Hari demi hari berlalu shera dan dio masih seperti biasa berkomunikasi namun kali ini dengan sering.
Gambar ilustrasi
Sampai suatu ketika, dio belum juga menyatakan perasaannya kepada shera. Dio seolah-olah melakukan suatu cara untuk menyatakan perasaannya dengan cara yang sangat berbeda, namun, ditunda . Dan itu membuat shera menjadi sangat bingung. Hari demi hari berlalu dengan cepat, ada rasa yang mulai timbul dalam diri shera kepada dio. Sama seperti rasa dio kepada shera seperti yang diutarakan oleh dio.
Pada sore hari, ponsel shera berdering tanda pesan singkat dio. Shera pun membacanya “ besok atau lusa aku pergi.” Dalam benak shera penuh dengan tanda tanya. Apa maksud dari pesan singkat dio tersebut? apakah itu tandanya dio akan meninggalkan shera disaat seperti ini ? dio harus pergi ke suatu tempat untuk menginap disana selamanya karna suatu hal. Jujur shera terkejut dan sedih akan hal itu. Namun, itu semua adalah keputusan dio. Shera ingin melarangnya, tetapi shera sadar walaupun dia melarang dio untuk pergi pasti dio juga akan pergi.
Gambar ilustrasi
Malam harinya, dio berbicara dengan shera akan hal tersebut. shera hanya bisa menjawab “keputusan ada di tanganmu.” Dan kini dio lah yang menjadi kebingungan akan hal tersebut. teman-teman shera yang mendengar pembicaraan antara shera dengan dio mengucapkan sepenggal kalimat kepada dio. Dan itu membuat dio sangat terkejut dan terdiam beberapa saat. Dio menyadari akan hal yang diucapkan oleh teman-teman shera. “ingin sampai kapan kalian begini terus? Terus dengan kondisi seperti ini. “ kalimat tersebut yang membuat dio menjadi terngiang ngiang di telinganya . Dio hanya bisa berkata “maaf, maaf shera .. disaat kamu telah mempunyai rasa padaku, aku malah meninggalkanmu. Aku tidak bermaksud seperti itu . tetapi keadaan lah yang memaksa.” Shera menarik napas dalam dalam tanpa bisa mengungkapkan sepatah kata pun. Shera kembali membuat suasana seperti semula. “ya sudah kamu tidak perlu memikirkan kata-kata temanku itu ya :) “. Mau baik atau buruk keadaannya nanti akan diterima shera apa adanya bukan ada apanya (hihihi) .
GABUNG Halaman Facebook saya Menjelma.com ,dengan mengklik dibawah iniFOLLOW TWITTER saya menjelma.com ,dengan dibawah ini Creatived by
Coryn Adelina Apriani Sihombing
kiriman : gratia gratika