dalam perbaikan
Setelah hampir 25 tahun mengendarai kendaraan bermotor dengan SIM, STNK lengkap dan belum pernah di tilang akhirnya Senin, 16 April 2012 ane di tilang polisi karena tidak menyalakan lampu utama di siang hari untuk kendaraan roda 2 . Hore… akhirnya ane merasakan ditilang, mendapat surat bukti pelanggaran lalu lintas jalan tertentu dan diminta datang ke pengadilan negeri Jakarta Timur, Rabu 18 April 2012 jam 09.00 wib.
Pada hari yang telah di tentukan dengan rasa ingin tahu yang besar ane datang ke tempat sidang, baru masuk parkir langsung di tanya “mana bukti tilangnya ? yang diambil STNK atau SIM ?” dengan senyum dikulum ane langsung jawab “Maaf Pak, saya sudah janjian di dalam”
Setelah menaruh bukti tilang di lantai basement gedung pengadilan, antri di panggil di ruang sidang yang penuh sesak para tersangka pelanggar lalu lintas. Kemudian ketika nama ane di panggil petugas hanya memberitahukan bahwa ane harus kembali kepada polisi yang menilang ane.
ane tanya kenapa ?
Apa dosa ane?
ane hanya tidak menyalakan lampu di siang hari dan ane datang sesuai dengan instruksi dari polisi yang menilang ane.
Kemana ane harus mencari polisi yang menilang ane?
Kenapa yang lain di sidang,ane tidak ?
ane benar benar bingung kenapa ? dan tidak ada jawaban yang memuaskan dari petugas, yang ada ane dilempar kesana-kemari, disuruh ke daan mogot, ke kejaksaan, ke polisi yang menilang, minta tolong petugas di basement, akhirnya ane memutuskan untuk pulang dan teringat saran seorang sahabat “Bro.. ngga usah dateng ke pengadilan biar di urus pak Agung, dia kan polisi, biasa juga kalau ditilang dia yang ambil kok”, tadinya saran ini ane abaikan karena saya ingin mengikuti prosedur.
ane baca kembali surat tilang ane dan tampak petugas pengadilan memberi lingkaran pada tanggal sidang yang tidak di isi petugas polisi.
Dalam perjalanan pulang ane bertemu dengan polisi yang menilang ane, ane berhenti dan bertanya
ane: ” Pak, bapak masih ingat saya yang bapak tilang tanggal 16 April 2012. ane hari ini sidang,ane sudah datang dan berkas ane tidak ada, katanya saya harus balik ke bapak ?”
Polisi : ” Saya cek dulu ya pak.” (Cek ke rekan kerjanya apakah berkas sudah dikirim), “bapak silakan ambil simnya di daan mogot karena berkas bapak ada di sana, nanti ibapak bayar denda disana”
ane :”Kenapa berkas saya disana pak ? Bapak kemarin suruh saya datang sidang, saya ngga mau ke daan mogot pak, saya mau di sidang, saya ngga tahu daan mogot dimana !”
Polisi : memanggil sesorang dan meminta orang tersebut mengantar saya ” Silakan bapak ke daan mogot dengan diantar bapak ini”
ane tidak mau dan ane ambil bukti tilang ane.
Diseberang jalan saya lihat segerombolan polisi, saya hampiri mereka, saya pidato singkat sbb :
“Selamat siang bapak bapak , beberapa minggu yang lalu saya di tilang karena tidak menyalakan lampu di siang hari, saya terima. Saya di minta datang sidang, saya datang. Tapi sekarang berkas saya tidak ada dipengadilan dan saya harus mengambil di Daan Mogot karena anggota bapak tidak menuliskan tanggal sidang di surat tilang, saya bertanya kepada Bapak, dimana hati nurani bapak - bapak ?” (Pidato yang penuh perasaan dan isak tangis)
Seorang polisi yang baik hati menawarkan mengantar ke Daan Mogot tapi setelah sholat Jum’at.
Polisi lain menyarankan ane ke polisi yang menilang.
Seorang polisi (mungkin atasan/komandan) meminta polisi yang menilang ane untuk mengambil sim saya di Daan Mogot.
Setelah menunggu beberapa saat Polisi yang menilang sane datang dan memberikan sim ane. Saya tanya berapa denda yang harus saya bayar, di jawab TIDAK USAH.
Akhirnya ane percaya, ternyata ada juga Polisi yang baik gan
GABUNG Halaman Facebook saya Menjelma.com ,dengan mengklik dibawah ini
{ 1 komentar... read them below or add one }
foto polisi nya dimana ini mas? kok kaya yg deket rumah gua ya di gang bakti :D
Post a Comment kamu Dibawah ini,Blog ini DO Follow