dalam perbaikan
Ternyata saat kita merasakan lapar, hal ini tidak hanya menunjukkan bahwa kita butuh makan. Menurut Alan R Hirsch, MD, Kepala Smell & Taste Treatment and Research Foundation di Chicago, rasa lapar juga bisa mengindikasikan kepribadian seseorang. Apa iya?
Hirsch tidak tanggung-tanggung, penulis buku What Flavor Is Your Personality? ini meneliti 18.000 orang yang berusia 25 tahun untuk sampai pada kesimpulan tersebut. Coba cek kesehatan dan kepribadian kita melalui daftar sandi lapar berikut ini:
Status gizi: Jika kita hanya ingin menikmati makanan-makanan yang asin, ini adalah pertanda tubuh kita kekurangan mineral. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan, perempuan yang mengonsumsi makanan dengan kadar kalsium yang kurang umumnya selalu mencari makanan dengan rasa lebih asin.
“Ini berbeda dengan perempuan yang kadar kalsiumnya tinggi dan memiliki tulang yang bagus,” ucap Michael Tordoff, PhD, peneliti dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia. Analisis masuk akalnya, sodium secara perlahan dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Itu mengapa kemudian tubuh “berbicara” pada otak untuk memerintahkan kita mencari makanan-makanan asin.
Kepribadian Anda adalah santai, tidak terlalu memaksakan diri, yang penting adalah melakukan yang terbaik dan mengikuti ke mana jalan hidup membawa. Sebab, dalam penelitian yang dilakukan Hirsch, pencinta rasa asin meyakini apa yang terjadi pada dirinya juga melibatkan faktor eksternal, bukan semata-mata karena usahanya sendiri.
Status gizi: Rasa cokelat digemari karena kemampuannya untuk membuat kita tenang. Khasiat ini dimiliki cokelat karena makanan ini memang menstimulasi otak untuk mengeluarkan serotonin. “Saat kita mencari-cari cokelat, ini adalah cara tubuh memberitahu bahwa kita membutuhkan antidepresan untuk membuat kita kembali tenang menghadapi apa pun juga,” ucap Hirsch.
Kepribadian Anda: Menurut Hirsch, pembacaan karakternya akan tergantung pada jenis cokelat yang kita inginkan. Jika yang kita cari adalah dark chocolate maka karakter kita, menurutnya, seseorang dengan kepribadian menyenangkan. Dapat diajak bersenang-senang, tapi juga sangat tepat untuk memimpin satu proyek besar. Sedangkan bagi kita yang menginginkan milk chocolate, karakternya adalah kebalikan dari dark chocolate. “Pendiam dan lebih suka menyendiri.”
Status gizi: Hampir sama ketika kita menginginkan cokelat, tubuh kita membutuhkan “pemantik” mood. Atau bisa juga tubuh kita kekurangan energi maka meminta kita untuk kembali mengisi bahan bakar dari makanan manis.
Kepribadian Anda: “Pencinta makanan manis adalah orang-orang yang senang hura-hura. Tidak hanya itu, mereka juga senang menonjolkan diri sendiri dan merasa paling spesial,” Hirsch memaparkan.
Status gizi: Ini adalah cara tubuh memberitahu bahwa tubuh kita kekurangan sodium dan glukosa. Kekurangan dua nutrisi ini adalah indikasi awal bahwa fungsi tubuh tidak bekerja secara maksimal. Alhasil, sel-sel tubuh tidak gesit dan kita pun menjadi mudah lelah. “Maka sangat masuk akal kita ingin cokelat yang ditaburi keju untuk kembali prima,” jelas Hirsch.
Kepribadian Anda: Hirsch mengamati, orang yang suka mencelupkan keripik kentang ke dalam cokelat biasanya adalah orang-orang kreatif, tapi sangat individual. “Ada waktu dia sangat mencintai kesendiriannya.”
Hirsch tidak tanggung-tanggung, penulis buku What Flavor Is Your Personality? ini meneliti 18.000 orang yang berusia 25 tahun untuk sampai pada kesimpulan tersebut. Coba cek kesehatan dan kepribadian kita melalui daftar sandi lapar berikut ini:
Merindukan makanan asin
Status gizi: Jika kita hanya ingin menikmati makanan-makanan yang asin, ini adalah pertanda tubuh kita kekurangan mineral. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan, perempuan yang mengonsumsi makanan dengan kadar kalsium yang kurang umumnya selalu mencari makanan dengan rasa lebih asin.
“Ini berbeda dengan perempuan yang kadar kalsiumnya tinggi dan memiliki tulang yang bagus,” ucap Michael Tordoff, PhD, peneliti dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia. Analisis masuk akalnya, sodium secara perlahan dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Itu mengapa kemudian tubuh “berbicara” pada otak untuk memerintahkan kita mencari makanan-makanan asin.
Kepribadian Anda adalah santai, tidak terlalu memaksakan diri, yang penting adalah melakukan yang terbaik dan mengikuti ke mana jalan hidup membawa. Sebab, dalam penelitian yang dilakukan Hirsch, pencinta rasa asin meyakini apa yang terjadi pada dirinya juga melibatkan faktor eksternal, bukan semata-mata karena usahanya sendiri.
Tergila-gila dengan cokelat
Status gizi: Rasa cokelat digemari karena kemampuannya untuk membuat kita tenang. Khasiat ini dimiliki cokelat karena makanan ini memang menstimulasi otak untuk mengeluarkan serotonin. “Saat kita mencari-cari cokelat, ini adalah cara tubuh memberitahu bahwa kita membutuhkan antidepresan untuk membuat kita kembali tenang menghadapi apa pun juga,” ucap Hirsch.
Kepribadian Anda: Menurut Hirsch, pembacaan karakternya akan tergantung pada jenis cokelat yang kita inginkan. Jika yang kita cari adalah dark chocolate maka karakter kita, menurutnya, seseorang dengan kepribadian menyenangkan. Dapat diajak bersenang-senang, tapi juga sangat tepat untuk memimpin satu proyek besar. Sedangkan bagi kita yang menginginkan milk chocolate, karakternya adalah kebalikan dari dark chocolate. “Pendiam dan lebih suka menyendiri.”
Menginginkan makanan manis
Status gizi: Hampir sama ketika kita menginginkan cokelat, tubuh kita membutuhkan “pemantik” mood. Atau bisa juga tubuh kita kekurangan energi maka meminta kita untuk kembali mengisi bahan bakar dari makanan manis.
Kepribadian Anda: “Pencinta makanan manis adalah orang-orang yang senang hura-hura. Tidak hanya itu, mereka juga senang menonjolkan diri sendiri dan merasa paling spesial,” Hirsch memaparkan.
Rindu makanan dengan kombinasi rasa manis dan asin
Status gizi: Ini adalah cara tubuh memberitahu bahwa tubuh kita kekurangan sodium dan glukosa. Kekurangan dua nutrisi ini adalah indikasi awal bahwa fungsi tubuh tidak bekerja secara maksimal. Alhasil, sel-sel tubuh tidak gesit dan kita pun menjadi mudah lelah. “Maka sangat masuk akal kita ingin cokelat yang ditaburi keju untuk kembali prima,” jelas Hirsch.
Kepribadian Anda: Hirsch mengamati, orang yang suka mencelupkan keripik kentang ke dalam cokelat biasanya adalah orang-orang kreatif, tapi sangat individual. “Ada waktu dia sangat mencintai kesendiriannya.”
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment kamu Dibawah ini,Blog ini DO Follow