dalam perbaikan
HIV adalah virus penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Virus tersebut menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan orang yang telah terinfeksi menjadi sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang mengancam hidupnya.
Ada beberapa fakta yang penulis rangkum dari sebuah poster di rumah sakit tempat penulis menuntut ilmu. Pada poster itu, berisi beberapa fakta yang dipromosikan oleh berbagai lembaga kesehatan termasuk DEPKES RI. Adapun fakta tersebut ialah:
HIV/AIDS menular melalui:
- Penggunaan satu jarum suntik secara bergantian/menggunakan jarum bekas. Berbagi dan menggunakan kembali jarum suntik yang mengandung darah yang terkontaminasi oleh virus HIV merupakan risiko utama terkena penyakit HIV/AIDS.
- Hubungan seks berganti-gantian pasangan tanpa menggunakan pengaman/kondom (tidak disarankan hubungan seks dengan cara apapun sebelum terikat pernikahan). Penularan HIV secara seksual terjadi ketika ada kontak antara pengeluaran cairan vagina wanita (yang terinfeksi) dengan alat kelamin atau mukosa mulut si pria, begitupun sebaliknya. Hubungan seksual tanpa pelindung lebih berisiko daripada hubungan seksual dengan pelindung, dan risiko hubungan seks anal lebih besar daripada risiko hubungan seks biasa dan seks oral.
- Dari ibu ke anak melalui kelahiran. Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui rahim (in utero) selama masa perinatal, yaitu minggu-minggu terakhir kehamilan, serta saat persalinan, yaitu ketika bayi kontak langsung dengan jalan lahir.
- Dari ibu ke anak melalui ASI. ASI pada penderita HIV/AIDS ialah ASI yang terkontaminasi virus HIV, sehingga penularan HIV melalui ASI dari ibu ke anak sangat mungkin terjadi.
HIV/AIDS tidak menular melalui:
- Nyamuk/jenis serangga lain. Tidak ada jenis nyamuk yang membawa virus HIV di dalam tubuhnya.
- Bekerja bersama orang yang terinfeksi HIV. Bekerja bersama penderita HIV/AIDS pada dasarnya merupakan hal yang tidak perlu ditakutkan, asalkan selalu berhati-hati pada setiap kemungkinan penularan melalui darah (khususnya pada pekerja kasar/buruh di mana bahaya mekanik lebih rentan).
- Berpegangan tangan/saling berpelukan dengan orang HIV. Bersalaman dan berpelukan dalam artian yang lebih umum. Intinya, selama tidak ada kontak dengan darah penderita, bersentuhan ialah aman.
- Hubungan seks dengan menggunakan kondom (tidak disarankan hubungan seks dengan cara apapun sebelum terikat pernikahan). Hubungan seksual dengan pelindung berisiko kecil untuk tertularnya HIV/AIDS.
- Berbagi makanan/menggunakan peralatan makan bersama. Air liur bukan media penularan HIV.
- Menggunakan toilet bersama. Feses (kotoran) juga bukan merupakan media penularan HIV.
- Terpapar batuk/bersin orang yang terinfeksi HIV. Telah disinggung bahwa air liur/percikan air ketika bersin bukan media penularan HIV
http://terselubungsekali.blogspot.com/
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment kamu Dibawah ini,Blog ini DO Follow