dalam perbaikan
Gempa bumi berkekuatan 9 skala richter yang disusul tsunami dahsyat menimpa Jepang akhir pekan lalu. Sontak kabar tersebut langsung beredar di dunia maya dan juga lewat situs jejaring serta media sosial.
Sayangnya, kasus-kasus bencana besar seperti itu kerap dimanfaatkan oleh penjahat cyber. Spammer berpura-pura mewakili lembaga amal atau organisasi pemerintah dalam meminta bantuan finansial.
Menurut perusahaan pengamat keamanan internet Symantec, saat ini telah muncul beberapa scam email, misalnya yang ditandai dengan subjek ‘URGENT’ dan memohon “bantuan keuangan” atau email phishing yang meminta sumbangan untuk rehabilitasi mereka yang dilanda musibah.
“Kami telah menemukan pesan 419 klasik yang memanfaatkan bencana Jepang,” kata Eric Park, peneliti keamanan dari Symantec, seperti dikutip dari ComputerWorld, 18 Maret 2011. “Pesan ini merupakan cerita palsu dengan tujuan mencairkan uang jutaan dolar milik korban gempa bumi dan tsunami,” sebutnya.
Selain spam, dalam beberapa jam pertama gempa bumi dan tsunami, muncul pula lebih dari 50 domain dengan nama “Japan tsunami” atau “Japan earthquake”.
“Domain-domain ini tersedia untuk dilelang atau terhubung ke situs-situs gempa bumi,” sebut Park. “Domain-domain ini mungkin digunakan dalam serangan phishing atau spam,” ucapnya.
Sebelumnya, dari pengamatan Symantec, ketika bencana seperti ini terjadi, terjadi kenaikan serangan jahat secara tiba-tiba dalam bentuk sisipan cabul dan file dengan ekstensi *.zip yang tersimpan dalam spam yang dikirim oleh penyerang jenis predator dan “link-jacking” dalam jejaring sosial.
“Kita mungkin melihat lebih banyak scam seperti itu dalam minggu-minggu mendatang,” sebut Park. “Meski hati kita tersentuh melihat dampak bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya itu, kami tetap menganjurkan Anda untuk berhati-hati terhadap unsur penipuan yang mungkin ada."
Anda yang ingin memberikan bantuan sebaiknya menghubungi saluran-saluran resmi dan aman sehingga bantuan tersebut sampai ke penerima yang dituju. (kd)•
Sayangnya, kasus-kasus bencana besar seperti itu kerap dimanfaatkan oleh penjahat cyber. Spammer berpura-pura mewakili lembaga amal atau organisasi pemerintah dalam meminta bantuan finansial.
Menurut perusahaan pengamat keamanan internet Symantec, saat ini telah muncul beberapa scam email, misalnya yang ditandai dengan subjek ‘URGENT’ dan memohon “bantuan keuangan” atau email phishing yang meminta sumbangan untuk rehabilitasi mereka yang dilanda musibah.
“Kami telah menemukan pesan 419 klasik yang memanfaatkan bencana Jepang,” kata Eric Park, peneliti keamanan dari Symantec, seperti dikutip dari ComputerWorld, 18 Maret 2011. “Pesan ini merupakan cerita palsu dengan tujuan mencairkan uang jutaan dolar milik korban gempa bumi dan tsunami,” sebutnya.
Selain spam, dalam beberapa jam pertama gempa bumi dan tsunami, muncul pula lebih dari 50 domain dengan nama “Japan tsunami” atau “Japan earthquake”.
“Domain-domain ini tersedia untuk dilelang atau terhubung ke situs-situs gempa bumi,” sebut Park. “Domain-domain ini mungkin digunakan dalam serangan phishing atau spam,” ucapnya.
Sebelumnya, dari pengamatan Symantec, ketika bencana seperti ini terjadi, terjadi kenaikan serangan jahat secara tiba-tiba dalam bentuk sisipan cabul dan file dengan ekstensi *.zip yang tersimpan dalam spam yang dikirim oleh penyerang jenis predator dan “link-jacking” dalam jejaring sosial.
“Kita mungkin melihat lebih banyak scam seperti itu dalam minggu-minggu mendatang,” sebut Park. “Meski hati kita tersentuh melihat dampak bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya itu, kami tetap menganjurkan Anda untuk berhati-hati terhadap unsur penipuan yang mungkin ada."
Anda yang ingin memberikan bantuan sebaiknya menghubungi saluran-saluran resmi dan aman sehingga bantuan tersebut sampai ke penerima yang dituju. (kd)•
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment kamu Dibawah ini,Blog ini DO Follow