dalam perbaikan
 New  York - Matahari meletuskan lidah api atau solar flare sejak akhir pekan  lalu. Lidah api itu mengeluarkan ledakan energi sinar X. Ledakan ini  diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari mendatang. "Ini paling  besar dalam beberapa tahun terakhir," ujar astronom Space.com, Joe Rao,  Selasa (9/11).
Lidah api merupakan ledakan  besar yang terjadi di atmosfer matahari dengan energi 6 x 10 pangkat 25  joule. Ledakan itu setara dengan seperenam energi yang dihasilkan  matahari dalam satu detik.
Ahad (7/11) pukul 03.36 WIB,  lidah api terjadi di sebuah titik matahari yang berkode 1121. Ledakan  itu berkategori M 5,4, termasuk tipe ledakan terbesar.
Namun dari arah pandang Bumi  ledakan itu terjadi di "tepi piring" sang Surya. "Sehingga awan partikel  yang dilontarkan tidak mencapai Bumi," kata Rao.
Seiring rotasi matahari, titik  1121 bisa berada di "tengah", menghadap ke Bumi sekitar 12 atau 13  November. Menurutnya, jika letusan kelas M kembali terjadi, warga Bumi  bisa menyaksikan pemandangan indah. "Berupa sinar utara (northern  lights) yang akan mencapai Bumi satu atau dua hari kemudian," ujarnya.  Dia memprediksi lidah api ini tidak membahayakan.
Menurut situs spaceweather.com,  radiasi lidah api menimbulkan gelombang ion di lapisan luar atmosfer,  dan dapat mengganggu gelombang radio frekuensi rendah.
Lidah api yang lebih besar  diprediksi mampu menghancurkan satelit, membahayakan astronot yang  berada di luar angkasa, dan mengganggu sistem pembangkit listrik di  Bumi. Badan Antariksa Amerika Serikat NASA sedang mengembangkan proyek  Perisai Matahari atau Solar Shield, untuk memberi peringatan dini akan  badai matahari, istilah lain bagi lidah api.(TempoInteraktif.com)

{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment kamu Dibawah ini,Blog ini DO Follow